Rabu, 28 Januari 2009

Sentral 5ess

SENTRAL 5ESS
4.1. Pengenalan Sentral 5ESS
Electronic Switch System Generation 5 (Sentral 5ESS) adalah suatu sistem sentral digital dengan pemrosesan dan pelaksanaan switching terhadap call secara terdistribusi. Pemrosesan call secara terdistribusi artinya semua fungsi pemrosesan terhadap sebuah call tidak dilakukan oleh sebuah prosesor saja, tetapi oleh banyak prosesor yang tersebar di seluruh sistem dan didukung oleh sebuah prosesor sentral. Prosesor-prosesor tersebut akan memutuskan dan melaksanakan setiap langkah yang harus dibuat dalam rangka memproses sebuah call.
Call processing, self-maintenance dan pengetesan dilaksanakan secara sendiri-sendiri di dalam masing-masing modul, sedangkan prosesor-prosesor tersebut di atas akan saling berkomunikasi dengan menggunakan internal digital network yang menghubungkan modul-modul tersebut satu sama lain.

4.2. Arsitektur Sentral 5ESS

Hardware pada Sentral 5ESS dirancang secara modular. Pada level paling bawah terdapat circuit pack individual. Selanjutnya, terdapat unit-unit dimana beberapa circuit pack dikelompokkan bersama untuk melakukan fungsi-fungsi spesifik. Unit-unit hardware dikelompokkan untuk membentuk modul-modul. Unit-unit di dalam sebuah modul bekerja sama untuk melakukan fungsi-fungsi spesifik. Pada akhirnya, semua modul-modul yang berbeda dikelompokkan bersama untuk membentuk sentral.
Dengan disain modular ini, sentral dapat disesuaikan untuk berbagai aplikasi. Di dalam sebuah unit, circuit pack yang berbeda dapat dilengkapi untuk membuat unit yang kompatibel dengan berbagai sistem pensinyalan, dan sebagainya. Ada banyak unit yang digunakan di sentral didisain untuk dapat berfungsi dengan kemampuan Integrated Service Digital Network (ISDN). Sebagian besar dari unit-unit tersebut dapat diperlengkap dengan konfigurasi dasar untuk melayani sentral kecil. Apabila sentral berkembang, unit-unit dapat pula berkembang untuk memenuhi permintaan baru dari sentral.

Gambar 4.1.

Gambar 4.1. merupakan gambaran konseptual dari hardware-hardware sentral 5ESS. Sentral 5ESS didesain secara modular. Hardware Sentral 5ESS dibedakan menjadi tiga modul fungsional. Ketiganya adalah Switching Module (SM), Communication Module (CM), Administrative Module (AM).
4.2.1. Switching Module (SM)
SM terdiri dari unit perangkat yang terdistribusi secara modular yang melaksanakan fungsi-fungsi utama berikut :

a. Menerima sinyal, baik analog maupun digital, dari saluran pelanggan (line) dan trunk, kemudian mengubahnya ke dalam format digital yang digunakan oleh sentral.

b. Melaksanakan 90% dari fungsi call processing dan pemeliharaan sirkit pada sentral, antara lain :
§ Pendeteksian saluran pelanggan dan trunk.
§ Pembangkitan tone.
§ Analisis digit.
§ Alokasi routing.
§ Proses switching, baik circuit-switching maupun packet-switching.
§ Penyediaan pensinyalan dan layanan sirkit.
§ Pemberian announcement.
§ Pengawasan terhadap call progress.

Sebuah sentral 5ESS dapat mempunyai maksimal 192 SM Klasik. Masing-masing SM Klasik dapat meng-handle sebanyak 5120 saluran pelanggan atau 500 trunk, atau kombinasi dari keduanya. Akan tetapi SM2000 yang baru dapat meng-handle lebih dari 25.000 saluran pelanggan atau sekitar 3600 trunk. Jumlah maksimum SM2000 yang dapat dipunyai oleh sebuah sentral tergantung pada pertimbangan-pertimbangan rekayasa (engineering).

4.2.1.1. Jenis-jenis Switching Module
Jenis-jenis Switching Module adalah sebagai berikut :
a. LSM (Local Switching Module) – SM jenis ini adalah SM yang mencatu saluran pelanggan, trunk, dan pengguna-pengguna ISDN (Integrated Service Digital Network). LSM biasanya disebut cukup hanya dengan SM saja, dan untuk seterusnya LSM akan disebut sebagai SM saja.
b. HSM (Host Switching Module) – Jenis SM ini adalah SM yang selain berfungsi seperti LSM biasa, serta mempunyai fungsi lain yaitu sebagai interface antara CM dengan sebuah RSM atau lebih.
c. RSM (Remote Switching Module) – SM jenis ini adalah SM yang didisain khusus untuk melayani suatu lingkungan yang terlalu kecil jika hendak dilayani oleh sebuah sentral 5ESS. RSM ditempatkan di daerah remote dan disambungkan ke sentral dengan menggunakan interface HSM.
RSM dapat ditempatkan sejauh 242 km dari sentral induk (host). Maksimal 4 buah RSM dapat diinterkoneksi satu sama lain untuk melayani 16.000 saluran pelanggan, 2000 trunk, atau kombinasinya.
RSM mempunyai kemampuan untuk berdiri sendiri secara penuh terpisah dari host (stand-alone), termasuk trunking secara langsung ke sentral lain, dan dapat digunakan secara sendiri-sendiri ataupun dikelompokkan ke dalam suatu cluster.
d. PSM (Position Switching Module) – SM jenis ini adalah SM yang mencatu OSPS (Operator Service Position System).

4.2.1.2. Komponen-Komponen Switching Module
Komponen-komponen dari SM dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Control Units – yang mengontrol semua aktivitas di dalam SM, seperti fungsi-fungsi call processing dan maintenance.
b. Peripheral Units – yang melaksanakan fungsi-fungsi pengetesan serta merupakan akses bagi saluran-saluran pelanggan maupun sentral lain ke digital networkn di dalam 5ESS.
Terdapat 2 jenis peripheral units, yaitu :
c. Peripheral Interface Units – yang merupakan interface bagi data paket, saluran-saluran pelanggan analog maupun digital, serta trunk-trunk menuju ke sentral 5ESS ini.
d. Peripheral Service Units – yang memberikan fungsi-fungsi pendukung antara lain perangkat untuk berbagai macam testing serta multiport circuit untuk conference call.

4.2.2. Communication Module (CM)
Arsitektur pemrosesan terdistribusi (distributed processinbg) dari sentral
5ESS menyebabkan informasi harus senantiasa saling dipertukarkan antara
prosesor yang satu dengan yang lain. CM dalam hal ini merupakan hub (titik
temu) bagi semua komunikasi antar modul tersebut.
4.2.2.1. Fungsi Communication Module
CM mempunyai 4 macam fungsi utama, yaitu :
a. Call Switching – CM meng-interkoneksi path-path antar modul untuk men-set telephone call dan untuk melewatkan data.
b. Message Switching – CM menyediakan path untuk mengirimkan informasi antar prosesor dalam rangka pemrosesan call, melakukan recording terhadap data tertentu, dan untuk melaksanakan tugas-tugas system.
c. Network timing – CM membangkitkan timing dan sinkronisasi yang akurat bagi sentral 5ESS.
d. Normal pump – CM berisi resources yang digunakan untuk melakukan pump secara cepat program-program di dalam SM jika diperlukan.
4.2.2.2. Komponen-Komponen Utama Communication Module
Semua versi CM terbagi menjadi 2 unit fungsional, yaitu MSGS (Message
Switch) dan TMS (Time – Multiplexed Switch). MSGS dan TMS masing-masing
terdiri dari 2 subunit. Keempat fungsi utama CM dilaksanakan oleh keempat
hardware subunit tersebut, yaitu :
a. MSGS :
MSCU (Message Switch Control Unit)
MSCU melakukan kontrol terhadap MSPU. MSCU melewatkan
informasi kontrol ke/dari AM dan unit-unit CM yang lain. MSCU
juga mengintrepretasikan kode destinasi dari control time slot
(CTS) yang datang dari SM-SM. MSCU mengarahkan aliran
informasi antara prosesor di AM dengan yang di SM-SM.
MSPU (Message Switch Peripheral Unit)
MSPU memproses CTS dalam rangka men-switch control message
ke AM atau ke SM-SM. MSPU dapat dianggap sebagai sederetan
mailbox dimana message-message akan disimpan di dalamnya sebelum disalurkan ke tujuannya. Masing-masing SM mempunyai tempat sendiri-sendiri di MSPU tersebut, dan CTS ditransfer di bawah kontrol MSCU.
b. TMS :
CMCU (Communication Module Control Unit)
CMCU memberikan timing bagi sistem serta melakukan kontrol
terhadap TMS. CMCU juga menyediakan path antara TMS dengan
AM, dengan MSCU, dan dengan MSPU.
TMSU (Time-Multiplexed Switch Unit)
TMSU menterminasi NCT Link serta men-switch baik data time
slot maupun CTS dari NCT link yang satu ke NCT link yang lain. Unit-unit di dalam TMS-lah yang benar-benar melaksanakan switching terhadap call-call dari satu SM ke SM yang lain.
Karena adanya path-path yang saling interkoneksi, semua bagian CM adalah
sama pentingnya. Oleh sebab itu semua bagian dari CM terduplikasi.
4.2.2.3. Jenis-Jenis Communication Module
Terdapat 4 jenis CM yang digunakan di lapangan, yaitu :
a. CM1 – Ini adalah jenis CM yang paling awal. CM1 bekerja seperti CM2. CM1 terdiri dari 4 kabinet. CM1 sangat terbatas kapasitasnya dan hampir telah diganti dengan CM2 di semua tempat.
b. CM2 – Jenis yang paling umum saat ini, dapat mempunyai maksimum 192 SM Klasik, atau campuran antara SM Klasik dengan SM2000. CM2 terdiri dari minimum 2 kabinet dan dapat dikembangkan sampai dengan maksimal 12 kabinet sesuai kebutuhan.
c. CM2 dengan QLPS (Quad Link Packet Switch) – Adalah modifikasi dari CM2 dengan kapasitas kontrol message yang bertambah besar. CM jenis ini digunakan untuk sentral-sentral yang mempunyai SM2000 dengan load yang besar. CM ini hampir identik dengan CM2, hanya memerlukan beberapa unit tambahan pada kabinetnya.
d. CM2C – Unit ini diperuntukkan khusus untuk aplikasi sentral kecil dan hanya dapat mempunyai sejumlah SM yang terbatas. CM2C terdiri dari 2 shelf, dan dapat ditempatkan pada kabinet SM.

4.2.3. Administrative Module (AM)
AM merupakan unit di dalam sistem yang mempunyai kontrol menyeluruh terhadap seluruh operasi sentral. AM mengontrol CM dan berkomunikasi dengan semua SM (melalui CM). AM memonitor terjadinya malfunction pada dirinya sendiri serta pada CM. Jika terjadi suatu problem, maka problem tersenut akan dilaporkannya ke petugas maintenance.
4.2.3.1. Fungsi-Fungsi Utama Administrative Module
Fungsi-fungsi utama AM adalah sebagai berikut :
a. Call routing, baik antarmodul maupun intermodul.
b. Mengontrol jaringan.
c. Memproses data administratif.
d. Menyediakan interface sistem operasi (antara manusia dengan perangkat
sentral).
e. Pemeliharaan sistem : diagnosis, rekonfigurasi dan inisialisasi.
4.2.3.2. Komponen-Komponen Administrative Module
Terdapat 5 unit yang berlokasi di dalam AM, yaitu :
a. CU (Control Unit)
Control Unit (CU) terdiri dari CC (Central Control) dan MM (Memory Module).
CC mempunyai 6 fungsi utama, yaitu :
b. Mengeksekusi program – CC berisi rangkaian-rangkaian logika yang mengeksekusi instruksi langkah demi langkah untuk mengontrol operasi AM Processor.
c. Mengeksekusi program request – CC me-respond permintaan dari SM maupun dari petugas maintenance untuk mengeksekusi suatu program.
d. Memproses data administratif – CC meng-compile informasi report serta mencetaknya secara berkala.
e. Memonitor operasi sistem – CC memelihara suatu file data tentang status dari semua equipment 5ESS serta daftar unit-unit yang OOS (Out-Of-Service).
f. Meng-update CU yang duplikat – CC berkomunikasi dengan CU duplikat yang STANDBY untuk menjaga agar memorinya tetap up-to-date.
g. Mengelola transfer data – CC mengontrol transfer memori antara memorinya, disk, serta mikroprosesor yang meng-handle peripheral unit di dalam IOP.
MM menyimpan instruksi-instruksi program dan datanya. MM menyimpan instruksi-instruksi serta data lain yang diperlukan oleh prosesor untuk memproses call, meng-collect informasi administrative, serta untuk melakukan maintenance terhadap sistem secara keseluruhan.
1. IOP (Input / Output Processor)
IOP mengontrol transfer data antara AM dengan perangkat-perangkat eksternal. Perangkat eksternal tersebut dapat berupa video display, printer, tape unit, serta remote OMC (Operation and Maintenance Center). Adanya link ke remote OMC memungkinkan pengawasan secara otomatis terhadap operasi 5ESS dari tempat remote secara terpusat.
a. Disk Unit
b. Tape Unit
c. MCC (Master Control Center)
Disk unit, tape unit dan MCC, disebut sebagai Komponen-komponen Peripheral dari AM.
4.2.3.3. Fungsi Komponen Peripheral Dari Administrative Module
a. SCSI Disk Unit
Fungsi dari SCSI disk unit adalah sebagai berikut :
1. Menyimpan copy dari software yang digunakan di dalam 5ESS. Jika data di dalam MM hilang, data tersebut dapat diperoleh kembali dari disk copy ini.
2. Menyimpan data konfigurasi hardware. Informasi tersebut di antaranya mendefinisikan konfigurasi hardware, port-port terminasi dari line serta trunk.
3. Menyimpan data billing. SCSI disk mempunyai daerah temporer untuk data billing. Data tersebut disimpan sampai pada saat di-dump ke tape.
b. Tape Unit
Tape unit merupakan suatu backup terhadap informasi yang disimpan di dalam disk. Tape unit yang digunakan dapat berupa suatu tape drive 9 track untuk komputer konvesional, ataupun suatu Digital Audio Tape (DAT).
Data dapat ditransfer dari tape ke disk unit atau sebaliknya. Software release dan data sentral selalu di-backup di tape. Data billing juga disimpan di dalam tape untuk diproses lebih lanjut oleh SISFO.
c. Master Control Center (MCC)
AM senantiasa menyimpan record yang up-to-date tentang operasi system dan senantiasa mengetahui status semua hardware di seluruh sistem. Informasi ini akan dapat dilihat oleh petugas maintenance melalui suatu human / machine interface yang disebut MCC (Master Control Center).
MCC adalah alat kerja yang utama bagi petugas maintenance. MCC menggunakan terminasi color video display sebagai perantara untuk mengetahui kondisi system. Dalam sentral yang kecil, mungkin hanya terminal MCC saja yang ada, tetapi sentral-sentral yang besar kemungkinan akan dibutuhkan lebih banyak terminal tambahan serta printer. Dengan memasukkan poke commands yang dapat dipilih dari menu yang tersedia, petugas maintenance dapat mendiagnosa perangkat, me-remove perangkat tersebut dan me-restore-nya kembali, men-tes saluran dan trunk, serta memodifikasi database / feature bagi pelanggan.
Fungsi utama dari MCC adalah menyediakan hal-hal sebagai berikut :
1. Memberikan display tentang status dari sistem serta informasi alarm
2. Merupakan alat untuk mengontrol, men-test, serta melakukan rekonfigurasi terhadap sistem
3. Merupakan alat untuk melakukan recovery secara manual terhadap sistem, dan
4. Memberikan akses menuju ke data sentral.
MCC terdiri dari komponen-komponen berikut :
a.TAU (Test Access Unit)
TAU digunakan untuk melakukan pengetesan tertentu terhadap trunk dan line. TAU terdiri dari jack-jack untuk menghubungkan perangkat-perangkat pengetesan portable (misalnya voltmeter) dengan trunk circuits ataupun line circuits.
b. Pesawat telepon dengan loudspeaker-nya
Pesawat telepon dengan loudspeaker digunakan untuk komunikasi dengan sentral atau lokasi kerja di tempat lain.
c. ROP (Receive Only Printer)
ROP merupakan perangkat untuk mencetak report-report.
d. Video Display Terminal dengan keyboard-nya
Video Terminal dan keyboard adalah yang paling banyak digunakan untuk komunikasi dengan mesin. Video terminal tersebut menampilkan command dan report (input / output), dan keyboard merupakan alat untuk memasukkan perintah-perintah ke dalam sistem.
e. Office Alarm Unit
Office Alarm Unit merupakan perangkat untuk memberi tahu petugas tentang adanya error-error dengan cara memberikan tanda alarm baik visual maupun audible.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar